Tak setenang dulu aku berpikir.
Tak seikhlas dulu aku tertawa
Dan...
Tak sesedih seperti dulu ketika aku berduka.
Maksud hati menghindari tapi tak disangka kau kembali.
Bukan dia tapi anda.
Bukan aku tapi saya.
Bukan apa-apa tapi suka.
Sadar diri aku dihadapmu.
Bukan kasih hanya kawan.
Tak berani aku berlebihan.
Dari kejauhan kau tampak bagai baja.
Namun baris kalimatmu sehalus sutra.
Apa maksudmu?
Jangan todong aku jika kalimatmu bagai candu.
Maksud hati ingin henti tapi kau bagai hantu.
Kau terbangkan aku tanpa sayap.
Buatku tertawa hingga meluap.
Lalu tak lama...
Kau jatuhkan aku secepat kilat.
Membuat dadaku termegap-megap.
Air mata tampak mengilat.
Apa maksudmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar