Got no reason, Got not shame. Got no family I can blame. Just don't let me disappear. Imma tell you everything

Jumat, 17 Desember 2010

Unspoken Thanks

Indahnya dunia tak diragukan.
Fikir melayang kadang terlewatkan.
Hidup memang tak pernah manis.
Selalu saja tak sejalan tak ayal sadis.
Walau kejam tapi tak akan sirna.
Jika belum waktunya.

Berani sekali bibir ini mengeluh?
Apa aku sudah melakukan semuanya dengan benar?

Coba hitung berapa tawa yang kau perdengarkan pada semesta?
Rekam semua keluh kesah yang kau derita.
Apakah kau sudah mengucap syukur sebelumnya?

Untuk diriku, aku yakin belum pernah.

Tuhan memberiku duka, aku mnegeluh.
Datang tawa, tapi aku acuh.

Apa yang sanggup menyadarkanku?

Jika mulut boleh berkata, mungkin cinta bunda jawab hatiku.
Duka terdalam kehilangan sauh.
Sudah setahun berlalu, namun baru detik ini aku merasa butuh.

Perayaan terlewatkan jauh, namun tetap saja aku jenuh.
Tak ada yang berarti selain cinta ibu.
Rasa terima kasih terbelenggu.
Tak tersampaikan karena cepatnya waktumu berlalu.

Tuhan aku bersyukur Engkau telah membiarkanku melewati cobaan-cobaan berarti.
Merasakan perih yang pasti.
Tersenyum ikhlas karena pada akhirnya aku mengerti
Bahwa setelah rintik hujan akan tampak pelangi.

Dan untuk ibu ku ucap banyak syukur atas kesediaanmu mengandung tubuh mungilku.
Izinkan aku menangis mengenang jasa tak berbalasmu.
Walau dirimu tak hadir lagi, namun hatiku rindu.
Kehampaan yang kau tinggalkan mendesak napas.
Jejak kasih dan senyummu berbekas.
Kasihmu tanpa batas dan ikhlas.
Bait doa serta harap kurangkai untukmu.
Dengan nama seluruh sel penyusun tubuhku,
Ucap terima kasih kupersembahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar